Sabtu, 20 Agustus 2011

Puasa Ramadhan dan Puasa Umat Terdahulu



     Puasa Ramadhan dan Puasa Umat Terdahulu (Bagian 2 Selesai)

4.   Nabi Yusuf As
Nabi Yusuf berpuasa ketika berada dalam penjara bersama para terhukum lainnya. Kebiasaan berpuasa ini juga beliau terapkan ketika menjadi pembesar Mesir dan menjabat sebagai menteri perekonomian negeri tersebut. ”Karena aku khawatir apabila aku kenyang, nanti aku akan melupakan perut fakir miskin.”

5.   Nabi Yunus As
Nabi Yunus berpuasa dari makan dan minum saat berada dalam perut ikan besar selama beberapa hari, kemudian berbuka puasa setelah dimuntahkan kembali dari dalam perut ikan itu. Untuk berbuka, dikisahkan beliau memakan buah semacam labu yang tumbuh di tepi pantai.

6.   Nabi Ayub As
Nabi Ayub berpuasa pada waktu dia hidup dalam serba kekurangan dan menderita penyakit selama bertahun-tahun, sampai akhirnya lepas dari cobaan itu.

7.   Nabi Syuaib As
Nabi Syuaib terkenal kesalehannya dan sebagai orang tua yang banyak melakukan puasa dalam rangka bertakwa kepada Allah.

8.   Puasa Nabi Daud As
Nabi Daud biasa berpuasa secara berselang, yakni sehari berpuasa dan sehari tidak  berpuasa. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa Nabi Daud berpuasa selama tujuh hari pada waktu putranya sakit keras. Untuk memohon kesembuhan dari Allah bagi putranya itu, Nabi Daud berpuasa sambil menutup diri dalam kamarnya, dan terus-menerus menangis karena sedih. Pada hari ketujuh dari puasanya itu, putranya meninggal dunia. Setelah mengetahui itu, Nabi Daud tidak meneruskan puasanya lagi.

9.   Nabi Musa As.
Nabi Musa berpuasa selama 40 hari 40 malam dalam persiapan menerima wahyu dari Allah di Bukit Sinai. Hal yang sama juga dilakukan oleh Nabi Ilyas ketika akan pergi ke Gunung Horeb untuk menerima wahyu dari Allah, dan Nabi Isa ketika dia mulai tampil di muka umum untuk menyatakan dirinya sebagai rasul.

10.   Nabi Zakaria As.
Di dalam hadits-hadits mashur belum kami dapat yang mengulas tentang puasa nabi Zakaria ini. Namun di dalam Al Qur'an, ada 2 surat yang menerangkan dengan jelas apa fungsi puasa Zakaria dan bagaimana melakukan puasa Zakaria. Surat-surat tersebut adalah Surat Maryam, ayat 1 s/d 11 dan Surat Ali Imron, ayat 38 s/d 41.

Surat Maryam, ayat 1 s/d 11.
1.   Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad.
2.   (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,
3.   yaitu tatkala ia berdo'a kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
4.   Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo'a kepada Engkau, ya Tuhanku.
5.   Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,
6.   yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai".
7.   Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
8.   Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua".
9.   Tuhan berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali".
10.   Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda". Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat".
11.   Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.

Surat Ali Imron, ayat 38 s/d 41.
38. Di sanalah Zakariya mendo'a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do'a".

39. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".

40. Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?". Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya".

41. Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".

Kesimpulan :
Puasa Zakaria dari ayat-ayat di atas adalah ketika menginginkan sesuatu atau memiliki hajat nabi Zakaria diperintah oleh Allah melalui malaikat untuk berpuasa mulut. Adapun waktunya, dalam surat Ali Imron adalah selama tiga hari, dan dalam surat Maryam adalah selama tiga malam. Jadi, lengkapnya puasa Zakaria dilakukan selama tiga hari tiga malam.
  
            Sumber Bacaan : Al Quran, Hadits dan Internet 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda, Silakan tinggalkan komentar